Growol: Khas Kulon Progo Yang Nyaris Hilang Padahal Memiliki Khasiat

GROWOL: KHAS KULON PROGO YANG NYARIS HILANG PADAHAL MEMILIKI KHASIAT!

www.tuguwisata.com – Menilik kabupaten di kawasan pegunungan Menoreh berarti menilik Kulon Progo. Sebuah kabupaten yang terkenal dari wisata alamnya yang sangat potensial seperti Kalibiru. Namun tidak hanya dari wisata alamnya, namun juga dari makanan khasnya yang telah melegenda. Salah satunya adalah Growol.

Makanan ini merupakan makanan khas tempo dulu yang digunakan sebagai pengganti nasi. Bahan dasar makanan ini berasal dari singkong. Makanan khas dari Kulon Progo yang melegeda tersebut sangat erat kaitannya dengan sejarah dari berdirinya Kulon Progo.

Mungkin akan berbeda favoritnya dengan Thiwul maupun Gatot yan rasanya manis, Growol tidak memiliki rasa alias hambar. Untuk menemani rasanya biasanya makanan ini disajikan bersama dengan srundengm tempe benguk maupun ketak. Namun seiiring dengan perkembangan zaman, ia telah dimodifkasi menjadi makanan yang manis dan juga beraneka ragam rasa.

growol kulon progo tugu wisata
Sumber: http://berita-jogjakarta.blogspot.co.id

KISAH

Pada tahun 1814, Serat Centhini menceritkan makanan sayur besengek yang pada umumnya dihidangkan dengan nasi. Akan tetapi oleh masyarakat Kulon Progo menjadikan sayur ini teman dari Growol. Suatu kebiasaan yang telah terpelihara warga Kulon Progo hingga kini. Selain adanya sayur besenguk, Growol juga menjadi rekan dari Pentho yang bahannya dari kelapa muda dan telur. Kemudian kethak yang berbahan dasar baku endapan dari pengoolahan minyak kelapa.

Cara pembuatannya terbilang cukup memakan waktu. Growol yang berasal dari singkong ini kemudian dikupas kulitnya dan dicuci hingga bersih. Kemudian ketela dan singkong direndam hingga tiga hari. Setelah tiga hari perendaman selanjutnya air rendaman dibuang dan singkong tersebut dicuci kembali sembari diuleni dengan lembut. Lalu singkong dikukus hingga matang. Barulah setelah matang ketela pohon ini ditumbut dan dicetak. Lalu dibungkus menggunakan daun pisang. Makanan ini bisa bertahan hingga 3 hari.

Makanan satu ini sudah hampir sulit dijumpai di pasaran kecuali pasar tradisionnal. Jika masih adapun hanyalah penjual growol ibu-ibu yang usianya sudah lanjut. Untuk harganya sendiri, Growol utuh dikenakan harga Rp. 25.000 hingga Rp. 30.000 namun adapula yang menjual irisan lebih kecil dengan harga Rp. 3.000 hingga Rp. 5.000.

KHASIAT

Siapa sangka jika makanan yang hampir punah ini bisa mencegah diare. Berdasarkan penelitan yang dilakukan oleh Suharni (1984), growol yang telah mengalami fermentasi alami ini menumbuhkan mikroba Coryneform, Streptococcus, Bacillus, Actinobacter yang kemudian diikuti oleh Lactobacillus dan yeast hingga akhir fermentasi.

Selama prosesnya, bakteri asam laktat yang kemudian tumbuh dominan ini bersifat anaerob, amilolitikdan fermentative. Jumlah bakteri asam laktat pada growol setiap gramnya sebesar 1,64 x 108. Suatu khasiat citarasa warga Kulon Progo sejak zaman dahulu.

growol kulon progo tugu wisata
Sumber: www.bloggerpurworejo.com

Selain adanya Growol, adalagai makanan khas Kulon Progo lainnya yang dapat ditemukan seperti Geblek. Geblek telah menjadi mascot lain di Kulon Progo. Keberadaannya juga di berbagaisudut kota pegunungan Menoreh ini. jika Geblek sudah mengakar menjadi sebuah Batik “Geblek Renteng” yang wajib dijajal dikenakan di pemerintahan sipil dan sekolah, mungkin ada kalanya Growol juga menjadi ikon kota Wates yang sedang digencarkan oleh Bupati Kulon Progo.

Demikian makanan khas yang sedang diberdayakan kembali agar tidak punah. Makanan tradisional yang mempunyai khasiat di kesehatan ini telah menjadi warisan kuliner yang patut dijaga olehwarga modern. Selamat mencoba! Kalu ingin jalan-jalan ke Kulon Progo hubungi kami lho. Kami memiliki jasa sewa mobil Jogja yang juga bisa Anda manfaatkan untuk berkeliling Jogja.

Growol: Khas Kulon Progo Yang Nyaris Hilang Padahal Memiliki Khasiat Read More »