Wisata Sejarah Jogja

Masjid Ad-Dorojatun Babadan: Salah Satu Pathok Negoro di Babadan

MASJID AD-DOROJATUN BABADAN: SALAH SATU MASJID KHAS ALA KRATON YOGYAKARTA

Masjid Ad-Dorojatun Pathok Negoro Babadan Tugu Wisata
Instagram: @budhie_bud_bud

www.tuguwisata.com – Berwisata religi memang menjadi daya tarik tersendiri. apalagi jika wisata tersebut berkaitan dengan sejarah yang melekat di tempat tersebut. Mengenai wisata religi  tidak harus berkunjung ke suatu makam. Anda juga bisa berkunjung ke tempat ibadah masyarakat untuk melihat arsitektur, seajrahnya, budaya, dan juga ragam aktivitas masyarakat setempat lokasi wisata religi tersebut. Salah satu wisata religi di Jogja yang bisa dikunjungi adalah Masjid Ad-Dorojatun Babadan.

Berlokasi di desa Babadan, kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Masjid yang berada tidak jauh dari Kebun Binatang Gembira Loka ini lebih tepatnya di perempatan Gedongkuning ke kiri hingga ada pohon beringin kemudian lurus dan adalah Masjid Ad Dorojatun Babadan.

Sejarah

Masjid ini adalah masjid Pathok Negoro yang telah dibangun oleh Kraton Kasultanan. Pembangunannya yakni pada tahun 1774 oleh Sultan Hamengku Buwono I. Arsitektur yang ada di masjid ini memiliki bangunan joglo dengan empat saka guru dan juga tepat khusus bagi jamaah perempuan. Di sekitar lokasi juga terdapat kolam yang memiliki ciri khusus khas masjid-masjid bangunan Kraton.

Akan tetapi masjid ini dirobohkan pada masa penjajahan Jepang yang bertujuan untuk perluasan pangkalan pesawat terbang dan gudang senjata militer Jepang. Adapun imbasnya adalah warga setempat sekitar masjid Ad-Dorojatun berpindah ke desa yang bernama Babadan Baru di daerah kabupaten Sleman. Dan akhirnya ditempat tersebut warga mendirikan masjid yang masih tengah beridir hingga saat ini yaitu Masjid Sultan Agung.

Pindahnya di desa Babadan di Banguntapan hanyalah sekedar beberapa tahun saja. Lepas 20 tahun meninggalkan Babadan akhirnya pada tahun 1960 masayarakat setempat sepakat untuk membangun masjid yang pernah Jepang robohkan.

Atas izin dari Sultan yakni Sri Sultan Hamengku Buwono IX akhirnya pada tahun 1964 mulailah pembangunana masjid tahap pertama. Kemudian bangunan semi permanennya hngga tahun 1988 dilanjutkan untuk membangun serambi tengah. Biaya yang dikeluarkan merupakan bentuk swasembada dari masyarakat dan juga dari bantuan pemerintah.

Akan tetapi pada tahun 1992 bangunan tersbut akhirnya dibongkar kembali guna mengembalikan bentuk seperti semula yakni bentuk Joglo dari abahn kayu Jati. Untuk mustakanya (kubah) hingga kini masih tersimpan dengan baik yang menjadi ciri khas masjid Pathok Negoro.

Dampak Masyarakat

Hingga kini kedua masyarakat dari Babadan Lama di Banguntapan dan warga Babadan baru di Sleman keduanya lapisan ini hidup harmonis tak terpisah oleh jarak. Meskipun jauh untuk saling bersilaturahmi dengan satu sama lain.

Untuk berkunjung ke lokasi, pengunjung bisa dengan mudah menggunakan kendaraan pribadi namun juga bisa menggunakan kendaraan umum. Seperti Trans Jogja dengan Jalur 1A, 1B, 3A, 3B dan turun di Halte JEC. Kemudian berjalan kaki menuju kurang lebih 500 meter.

Jika Anda ingin wisata religi menuju ke Masjid Ad-Dorojatun Babadan ini, kami menyediakan paket wisata Jogja murah yang bisa Anda manfaatkan  untuk berkeliling Jogja. Selain itu, kami juga memiliki jasa sewa mobil Jogja mulai dari sewa mobil Avanza Jogja hingga sewa mobil Alphard. Yok liburan bersama kami. 🙂

Masjid Ad-Dorojatun Babadan: Salah Satu Pathok Negoro di Babadan Read More »

Masjid Taqwa Wonokromo Pathok Negoro Tugu WIsata

5 Masjid Pathok Negoro Yogyakarta Ini Sudah Tahukah Kamu?

5 Masjid Pathok Negoro Yogyakarta Ini Juga Disebut Kiblat Papat Lima Pancer

www.tuguwisata.com – Pathok Negoro. Pathok berarti sebuah penanda tapal batas dalam bahasa Jawa. Demikian dengan istilah Pathok Negoro yang artinya tapal batas suatu negara atau kerajaan saat itu. Bangunannya bagi kasultanana Yogyakarta bermula saat Sultan Hamengku Buwono I berguru kepada seorang ulama bernama Kyai Muhammada Faqih yang menasehati beliau untuk mengangkat pathok negoro. Akan tetapi yang diamksudkan pathok negoro tersebut adalah para ulama yang telah memberikan ajaran juga menuntun akhlak dan budi pekerti juga setiap pathok diberikan tanah perdikan.

Alhasil  Kyai Muhammad Faqih yang tidak lain merupakan kakak ipar dari Sultan Hamengku Buwono I diangkat sebagai kepala pathok pada tahun 1701 yang memberikan tanah perdikannya berupa alas awar-awar yang selanjutnya dibangun masjid. Lokasi tersebut diberi nama Wa Anna Karoma yang memiliki arti agar mulya sungguh-sungguh namun karena pelafalan masyarakat setempat menjadi Wonokromo.

Berikut adalah Masjid Pathok Negoro yang juga disebut sebagai Kiblat Papat Lima Pancer.

  1. Masjid Taqwa Wonokromo

Masjid ini berada di Wonokromo, Pleret, Bantul, Yogyakarta yang mana keberadaannya berada di dekat tempuran dari sungai Opak dan sungai Oya yang cukup jauh dari keramaian kota. Oleh karena lingkungannya yang tenang ini membuatt para jamaah bisa lebih khusyu dalam melakukan sholat. Tanah dengan luas 5000 meter persegi ini berdiri sebuah bangunan masjid dengan tuas 420 meter persegi dan telah emlakukan pengembangan hingga kini menjadi 750 meter pesegi. Bagian serambinya sendiri selaus 250 meter perseggi yang memiliki ruang  perpustakaan seluas 90 meter dan halamannya seluas 4000 meter persegi.

Masjid Pathok Negoro Tugu WIsata
Instagram: @m_fatkhun
  1. Masjid Sulthoni Plosokuning

Masjid Pathok Negoro berikutnya berada di Jl. Plosokuning Raya Nomor 99, Minomartani, Ngaglik, Sleman, DI Yogyakarta. bangunannya menempati luas 2.500 meter persegi dengan tanah milik kasultanan Yogykarta. Luas bangunannya sendiri adalah 288 meter persegi yang setelah mengalami perombakan menjadi 328 meter persegi. Masjid Sulthoni Plosokuning ini dibangun Sri Sultan Hamengku Buwono III. Beliau merupakan ayah dari Pangeran DIponegoro yakni Kyai Raden Mustafa (Hanafi I) yang telah menjadi abdi dalem Kraton Kasultananan.

Pathok Negoro Plosokuning Tugu Wisata
Instagram: @dwipracaya
  1. Masjid Jami’ An-Nur Mlangi

Masjid ini beralamat di dusun Mlangi, desa Nogotirto, kecamatan Gampung, kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Kawasan masjid ini masuk ke dalam desa wisata Mlangi. Area masjid ini menempati tanah selaus 1000 meter persegidari Kasultanan Yogyakarta. bangunannya terbagi menjadi beberapa ruangan. Ruangan utamanya seluas 20 x 20 meter persegi, serambi masjid 12 x20 meter, ruang perpustakaan 7 x 7 meter persegi. Luas halaman masjid ini sendiri adalah 500 meter persegi. Masjid ini berada di tanah yang lebih rendah adri tanah lainnya oleh akrena itu ada beberapa anak tangga yang dapat digunaakan untuk menuju ke lokasi.

Masjid Jami Mlangi Tugu Wisata
Instagram: @arrisalah_mlangi
  1. Masjid Nurul Huda Dongkelan

Terletak di desa Kauman, Dongkelan, Tirtomartani, Kasihan, Bantul, DI Yogyakarta yang pada tahun 1775 digunakan sebagai tempat ibadah sekaligus juga benteng pertahanan. Yang menjadi penghulu dan tugas pengelolaan masjid adalah Kyai Syihabudin yang memenangkan sayembara Pangeran Mangkubumi mencari seorang pengawal dengan kekuatan sakti.

Masjid Pathok Negoro Dongkelan Tugu Wisata
Instagram: @abcdezebra
  1. Masjid Ad-Dorojatun Babadan

Lokasi di desa Babadan, Banguntapan, Bantul, DI Yogyakarta. masjid yang mudah ditemukan karena dekat dengan JEC. Masjid penuh kisah ini diangun pada tahun 1774 oleh Sultan Hamengku Buwono I. Dan memiliki arsitektur sama dengan masjid Pahtok Negoro

Masjid Pathok Negoro Babadan Tugu Wisata
Instagram: @budhie_bud_bud

Ayo wisata religi bersama kami. Kami menyediakan paket wisata Jogja murah yang bisa Anda manfaatkan untuk berkeliling Jogja tanpa ribet. Kami juga menyediakan jasa rental mobil Jogja mulai dari sewa mobil Avanza hingga sewa mobil Alphard. 🙂

5 Masjid Pathok Negoro Yogyakarta Ini Sudah Tahukah Kamu? Read More »

MASJID SULTHONI PLOSOKUNING: SATU DARI PATHOK NEGARO YOGYAKARTA

MASJID SULTHONI PLOSOKUNING: SATU DARI PATHOK NEGARO YOGYAKARTA

www.tuguwisata.com – Masjid Sulthoni Plosokuning merupakan sebuah masjid yang berada sekitar 9km ke arah utara dari Kraton Yogyakarta. Alamatnya berada di Jl. Plosokuning Raya No. 99, Desa Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Masjid ini merupakan masjid yang berada di atas area seluas 2.500 m2. Tanah tersebut merupakan tanah kasultanan Yogyakarta.

Masjid Sulthoni Plosokuning
Instagram; @pikojogja

Luas Area

Luas bangunan masjid ini sekitar  288 m2. Masjid Pathok Nagoro ini dibangun semenjak berdirinya Masjid Agung Yogyakarta. bentuk dari masjid ini memiliki kemiripan dengan Masjid Agung. Rupanya hal ini merupakan bentuk usaha legitimasi masjid milik Kasultanan Yogyakarta. adapaun eksamaannya adalah di beberapa titik seperti mihrob, kentongan, dan juga beduk.

Masjid Sulthoni Plosokuning yang merupakan salah satu Pathok Nagaro ini mempunyai atap tajuk dan bertumpang 2. Mahkotanya mempunyai kesamaan yang sama-sama dibuat dari tanah liat serta sirap layaknya masjid Agung. Sementara itu, perbedaan yang ada di keduanya menunjuk pada sebuah arti kedudukan bahwa Masjid Pathok Negoro ini memiliki kedudukan lebih rendah daripada masjid Agung.

Karakter Masjid

Yang menjadi ciri khas masjid ini juga terletak dari adanya kolam yang mengelilingi masjid. Kolampun penuh dengan ikan serta pohon sawo kecil dan juga mimbar yang ada di dalam masjid. Bagian gerbang di pintu masuk Masjid Pathok Negoro ini memiliki undakan yang sengaja dibuat guna menunjukkan tiga elemen yakni Iman, Islam, dan Ikhsan. Selanjutnya lima undakan berikutnya merupakan rukun Islam yang ada lima sementara undakan ketiga yang berjumlah enam undakan merujuk pada rukun iman yang berjumlah enam.

Masjid Sulthoni Plosokuning
Instagram: @adgi_heroubipatmono

Sempat Tidak Terurus

Dahulu, masjid ini tidak begitu terurus namun adalah sebuah niat dari Kyai Muthohar yang akhirnya membangun kembali masjid pathok negoro ini. hasilnya pada tahun 1960 masjid ini kembali direnovasi. Masjid yang merupakan peninggalan dari Sultan Hamengkubuwono I berhasil dibangun kembali oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Namun sebelum dilakukan adanya renovasi, Kyai Muthohar meminta izin terlebih dahulu untuk merenovasi Masjid Sulthoni Plosokuning kepada Sultan Hemengkubuwono IX.

Wisata religi ke pathok negoro yang berada di tengah wilayah bisa menjadi suatu wisata yang menarik bagi pengunjung khususnya umat muslim. Selain masjid ini, masjid Jami Mlangi juga menjadi masjid pathok negoro berikutnya yang bisa Anda kunjungi.

Kami juga menyediakan pilihan paket wisata Jogja murah. Jika ingin rental mobil, kami juga menyediakan jasa sewa mobil di Jogja mulai dari sewa mobil Avanza hingga sewa mobil Alphard. Yuk liburan bersama kami 🙂

MASJID SULTHONI PLOSOKUNING: SATU DARI PATHOK NEGARO YOGYAKARTA Read More »

SITUS WARUNG BOTO: SITUS MENARIK INI MIRIP TAMANSARI

SITUS WARUNG BOTO: SITUS MENARIK INI MIRIP TAMANSARI

www.tuguwisata.com – Mirip dengan yang ada di Taman Sari. Situs Warung Boto diketahui merupakan tempat pesanggrahan Sri Sultan Hamengkubuwono II. Situs ini telah diresmikan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya tanggal 23 Desember 2016.

Masih kemarin rasanya, namu foto-fotonya sudah beredar di media sosial. Banyaknya situs yang ada di Yogyakarta, Situs Warung Boto ini turut melengkapi kehadiran situs lain yang ada di Yogyakarta terlebih pada peninggalan bangunan pesanggrahan.

Situs Warung Boto Jogja
Instagram: @ormy_abiga

Lokasi

Lokasi situs Warung Boto ini berada di tengah kota yang berada di Jalan Veteran No. 77 Umbulharjo, Yogyakarta. lebih tepatnya berada dekat dengan XT Square. Lokasinya setelah melalui Jalan Veteran adalah SD Muhammadiyah Warung Boto lalu ada gapura dengan jalan menurun, ikuti jalan tersebut lalu ambil kiri. Dari sini, pengunjung bisa dengan mudah mengikuti papan petunjuk.

Keistimewaan yang ada di situs Warung Boto ini sekilas mirip dengan arsitektur Taman Sari. Di situs ini pengunjung bisa dengan mudah menuju ke lorong yang menarik mirip juga dengan yang ada di Taman Sari. Namun memasuki kawasan, pengunjung dibuat merasakan masa lalu dari bangunan pesanggrahan ini.

Situs Warung Boto Jogja
Instagram: @jogjajateng

 

Situs Warung Boto Jogja
Instagram: @hydansyah

Menariknya Tidak Kalah dengan Taman Sari

Di lokasi ada dua buah kolam. Kolam pertama berbentuk bulat sementara satunya berbentuk bulat yang terdapat sumber air di tengahnya. Di papan keterangannya telah tertulis bahwa kolam yang berbentuk bulat tersebut terdapat sumber air di tengahnya. Kedua kolam tersebut tersambung dan air yang ada di kolam persegi merupakan air dari kolam bulat.

Belakangan Situs Warung Boto ini kerap digunakan untuk photoshoot dan juga spot foto Prewedding. Tiket di menuju lokasi ini tidak ada alias gratis. Namun pengunjung dapat membayar parkir sejumlah Rp. 3.000.

Situs Warung Boto Jogja
Instagram: @ramintenphotography

Jam Buka

Situs Warung Boto ini dibuka setiap hari dari pukul 06.00 hingga 16.00 WIB. Wah nyore di situs warung Boto ini bisa menjadi liburan atau refreshing diri yang cukup menarik bukan? adapun fasilitas yang bisa didapat dari situs Warung Boto ini adalah toilet, warung, dan juga tempat parkir.

Nah bagaimana? Cukup menarik bukan? wisata murah Jogja manalagi yang kamu cari di kota Gudeg ini? Happy traveling everyone! Kalau belum happy bisa memilih paket wisata murah Jogja bersama kami. Terlebih selain paket tour di Jogja murah kami juga menyediakan pilihan rental mobil murah di Jogja yang bisa menemani perjalanan Anda. Mulai dari sewa mobil Avanza, sewa mobil Alphard, juga sewa Elf Jogja. Yuk hubungi kami sekarang.

SITUS WARUNG BOTO: SITUS MENARIK INI MIRIP TAMANSARI Read More »

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× 08112635846