Museum Sasmitaloka: Mengenang Jenderal Sudirman di Yogyakarta

www.tuguwisata.com – Museum Sasmitaloka merupakan suatu museum sejarah yang menjadi tempat tinggal Jenderal Sudirman di Jalan Bintaran No.3 Yogyakarta. Jenderal Sudirman sendiri lahir di Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga pada tanggal 24 Januari 1916. Bapak dan ibu beliau bernama Karsid Kartawiraji dan Siyem. Kemudian ayah angkat beliau bernama Raden Cokro Sunaryo menambahkan nama Raden pada nama Sudirman.

Raden Sudirman telah mengikuti pendidikan formal di Taman Siswa kemudian me;anjutkan pendidikan di HIK Muhammadiyan Solo. Pada tahun 1934 Raden Sudirman aktif dalam organisasi Kepannduan Islam Hizbul Wathon. Oleh karena prestasi beliau, pad aakhirnya beliau diangkat menjadi Kepala Sekolah Dasar Muhammadiyah di Cilacap. Selain itu, beliau juga menjadi pengajar di Sekolah Menengan Muhamadiyah Cilacap.

Beliau melalukan banyak perjalanan dalam pembelaan tanah air melalui serangan Agrsi Militerr I dan juga Agresi Militer II yang dilakukan berpindah-pindah. Perjalanannya bergerilya sejauh 1000 km selama 6 bulan dan berakir dari perjanjian Roem Royen. Panglima Jenderal Sudirman kembali ke Yogyakarta pada tanggal 10 Juli 1949.

Museum Sasmitaloka Jenderal Sudirman
Instagram: @titinmuyassaroh

Mengenang dan Mengingat

Sebuah bangunan rumah yang berada di jalan Bintaran No.3 ini kemudian menjadi sebuah Museum Sasmitaloka dengan maksud untuk mengenang dan mengingat. Nama Sasmitaloka berarti rumah untuk mengenang.

Museum Sasmitaloka memperlihatkan penggalan sejarah kehidupan tokoh besar sang Jenderal. Dari masa kanak-kanak hingga wafat dan di makamkan di Makam Pahlawan Semaki Yogyakarta. Museum ini memiliki 14 ruangan yang diisi oleh serangkaian informasi yang disusun secara kronologi dengan membentuk cerita dan gambaran beliau saat itu.

Juga merupakan museum biografi dari Jenderal Sudirman dan kesehariannya sewaktu mendiami rumah ini. Museum ini terbagi menjadi empat bagian yakni Gedung Utama. Adalah salah satu prasasti yang tertulis di museum ini yang menarik perhatian:

“Anak-anakku, Tentara Indonesia, kamu bukanlah serdadu sewaan, tetapi prajurit yang berideologi, yang sanggup berjuang dan menempuh maut untuk keluhuran tanah air. Percaya dan yakinlah, bahwa kemerdekaan suatu negara yang didirikan di atas timbunan runtuhan ribuan harta benda dari rakyat dan bangsanya, tidak akan dapat dielnyapkan oleh manusia siapapun juga.” (Panglima Besar Jenderal Sudirman).

Ada Empat Bagian Ruangan

Museum Samitaloka ini terdiri dari empat bagian yakni Gedung Utama (6 Ruang Pameran), Gedung Sayap Utara (3 Ruangan Pameran), Gedung Sayap (3 Ruangan Pameran), Gedung Sayap Selatan dan Gedung Belakang (Ruang X).

Gedung Utama

  1. Ruang Tamu (Ruang 1)

Di ruangan ini terdapat seperangkat meja dan kursi kayu yang telah digunakan oleh beliau dan keluarga untuk menerima tamu. Di ruangan ini ada dua dua lampu gantung.

  1. Ruang Santai (Ruang 2)

Di ruang santai ini dipenuhi oleh satu set meja dan kursi yang biasa digunakan pada waktu dahulu untuk berkumpul dan juga mengasuk anak. Juga terdapat radio merk Phillips buatan Belanda. Atasnya terdapat lukisan Pangeran Sudirman kala menunggang kuda yang ditemani oleh Oerip Soemohardjo yang juga berkuda tengah menyiapkan pasukannya di alun-alun utara Yogyakarta. lukisan tersebut mengisahkan Sudirman yang kala sakit dan ditandu perang gerilya. Kemudian adapula lukisan beliau yang menaiki kuda hitam, lukisan tersebut berada di atas rak tempat perabot rumah tangga. Adapula koleksi barang pecah belah dan juga lampu gantung.

  1. Ruang Kerja (Ruang 3)

Di ruangan ini terdapat barang peninggalan beliau seprti pedang Samurai kala menjadi Daidancho di PETA, Pesawat Telepon, meja kursi kerja, meja kursi tamu, keris yang selalu beliau bawa kala berperang, senjata Lee Enfield (LE) pistol Vickers dan Mitraliur, juga piagam penghargaan yang diberikan oleh pangeran Sudirman oleh pemerintah Republik Indonesia.

  1. Ruang Tidur Tamu (Ruang 4)

Ruangan tidur tamu ini digunakan untuk tamu atau rekan beliau yang ingin bermalam atau beristirahat. Di ruangan ini terdapat kursi tamu, almari apkaian, foto keluarga.

  1. Ruang Tidur Sudirman (Ruang 5)

Ruangan ini berisi tempat tidur, almari pakaian, dan juga digunakan untuk sholat beliau karena terdapat tempat untuk sholat. Adapula patung lilin Sudirman yang sedang duduk lengkap dengan memakai mantel, ikat kepala, dan juga alas kaki. Adapula mesin jahit yang sering digunakan oleh istrinya. Selain itu juga ada lukisan Sudirman mengenakan baju adat Jawa.

  1. Ruang Tidur Putra-Putri Sudirman (Ruang 6)

Beliau yang menikah dengan Siti Alifiah telah dikaruniai 9 anak. Ruanga ini bersebelahan dengan kamar tidur utama. Di ruangan ini juga terdapat tempat tidur anak-anak beliau.

Ruangan Gedung Sayap Utara

  1. Ruang Pengangkatan Panglima APRI (Ruang 7)

Ruangan ini beliau gunakan sebagai secretariat yang berisi koleksi yang berhubungan dengan pemilihan pejabat Panglima. Yang mana isinya berupa meja dan kursi yang digunakan Letnan Kolonel Isdiman yang mengusulkan beliau dihadapan Oerip Sumohardjo dan juga Gatot Subroto. Koleksi lainnya juga ada Sampah Anggota Pimpinan Tentara yang diucapkan oleh beliau Pangeran Besar Jenderal Sudirman.

  1. Ruang Palagan Ambarawa (Ruang 8)

Pertempurannya antara tentara sekutu di Ambarawa yang dipimpin belau Sudirman berhasil dimenangkan oleh pejuang Republik Indonesia. Bukti pertempurannya berupa senjata api, maket, dan peta pertempuran Ambarawa.

  1. Rumah Sakit Panti Rapih (Ruang 9)

Di ruang kesembilan ini menceritakan kepada pengunjung kala beliau sakit di Rumah Sakit Panti Rapih pada tahun 1948. Adapula foto atau literature yang menceritakan saat belaiu dioperasi. Barang lainnya berupa meja, kursi, dan diorama sewaktu gerilya.

  1. Ruang Koleksi Kendaraan (Ruang 10)

Berada di ruangan koleksi kendaraan mengingatkan pada masa beliau yang menggunakan kendaraan seprti dokar saat perang gerilya dan juga mobil sedan. Kendaraan dokar tersebut digunakan dari Playen menuju ke Semanu Gunungkidul.

Gedung Sayap Selatan

  1. Ruang Sobo Pacitan (Ruang 11)

Di ruangan ini adalah peninggalan cerita tentang Sudirman yang kala itu sedangsakit sehingga banyak warga yang menolongnya dengan memberi sumbangan seperti dipan, meja kursi kayu, piring, sendok makan, kuali, cangkir, teko, gelas dari blek, toples kaca, dan juga mangkuk. Di ruang ini juga terdapat miniature dari markas beliau yang berbentuk limasan di Sobo, Pakis Baru, Pacitan, Jawa Timur. Ilustrasinya menggambarkan kejadian di Sobo juga pada lukisannya.

  1. Diorama Perang Gerilya (Ruang 12)

Di ruangan ini ada tiga diorama:

  • Diorama pertama yang menceritakan beliau kala Belanda menggencarkan agresi II tanggal 19 Desember 1948.
  • Yang kedua berkisah tentang perjalanan belaiu memimpin perang gerilya.
  • Berikutnya ketiga adalah mengenai aktivitas Sudirman yang melaksanakan tugas sebagai Panglima Besar di markas gerilya Sobo Pacitan. Lengkap juga dengan koleksi peninggalan berupa tandu, tongkat, dan juga peta gerilya.
  1. Ruang Koleksi Pribadi (Ruang 13)

Di ruangan ini terdapat peninggalan yang dikemas dalam etalase besar yang berisi manikin Sudirman lengkap dengan amntel cokelatnya, peci, ikat kepala, koper, tongkat, dan teko.

  1. Ruang Foro dan Dokumentasi (Ruang 14)

Di ruangan ke empat belas ini terdapat pakaian militer dan rekaman peristiwa tentang masa perjuangan dan foto-foto yang mengabadikan peristiwa yang tengah dihadapi Sudirman.

Museum Sasmitaloka ini berada di Jalan Bintaran Wetan No.3 Yogyakarta. Museum ini dekat dengan Museum Biologi UGM yang bisa Anda kunjungi berikutnya karena berjarak sekitar 20 meter.

Museum Sasmitaloka: Mengenang Jenderal Sudirman di Yogyakarta Read More »