Wisata Sejarah Jogja

Bale Agung Kulon Progo Saksi Penyatuan Adikarto dan Kulon Progo, Tilik Kisahnya!

www.tuguwisata.com – Bale Agung Kulon Progo, tempat yang menjadi sebuah saksi bisu pada masanya. Lokasinya berada di Jalan Perwakilan No. 1 Wates Kulon Progo. Bale Agung ini merupakan satu wilayah dari Kompleks Perkantoran Pemerintah Kabupaten Kulon Progo. Adapun corak bangunannya masih merupakan saru Land Mark alias “tenger” di area Kompleks Perkantoran Kabupaten.

Yang menarik dari Bale Agung Kulon Progo adalah gedung ini memiliki arsitektur khas indi di kawasan Kulon Progo. Cirinya terletak di perpaduan teknik bangunan lokal berpadu dengan colonial dalam satu adaptasi di iklim tropis.

Di gedung ini tertempel suatu prasati yang menujukkan kapan berdirinya Bale Agung Kulon Progo ini. Tahun 1918 adalah tahun yang menempel di dinding depan bangunan dan terdiri dari dua lempeng batu.

bale agung kulon progo
Sumber: http://kulonprogokab.go.id

Prasasti di bagian kiri adalah candra sengkala yang bertulis dalam bahasa Jawa. Bunyi dari Candra Sengkala ini adalah “Ngesti Prayogi Samdyaning Siniwi” yang memiliki arti tahun pendirian. Ngesti sama dengan 8, Prayogi yaitu 1, Samadyaning yakni 9 dan Siniwi adalh didudukkan atau satu. Jadi nilai “Ngesti Prayogi Samadyaninng Siniwi” ini adalah 8-1-9-1 atau juga berarti 1918 Masehi. Sementara itu, di prasasti sebelah kanan adalah Bale Agoeng 1918. Keduanya rupanya menunjukkan jika Bale Agung ini berdiri pada masa colonial Belanda.

Sebuah bangunan bersejarah, Bale Agung Kulon Progo tidak serta merta berdiri tanpa adanya kisah di dalamnya

Gedung ini menjadi proses penyatuan wilayah Adikarto dan Kulon Progo. Saat proses penyatuan kedua wilayah tersebut adalah gedung Bale Agung yang menjadi tempat penandatanganan kesepakatan penyatuan kedua wilayah tersebut.

Alih-alih, gedung ini memiliki peralihan fungsi tidak hanya sebagai gedung pertemuan ebuah rapat besar namun sebagai tempat yang menyimpan benda-benda Cagar Budaya peninggalan dari kerajaan Mataram Hindu yang mana berasal dari wilayah Kulon Progo.

Benda cagar budaya tersebut misalnya patung Ganesha, Lesung Batu, Batu Lumpang, Yoni, Batu Bata Kuno, Mata Uang Kuno, dan juga Kentongan Gorobongso. Kentongan Gorobongso ini adalah kentongan yang berasal dari kabupaten Kulon Progo saat beribukota di Pengasih di baeah kepemimpinan Bupati Raden Tumenggung tahun 1912.

bale agung kulon progo tugu wisata
Sumber: http://prasastishinta.blogspot.co.id

Wah cukup legend kan gaes gedung ini? kabarnya lagi gedung ini juga masih dalam tahap rehabitlitasi yang cukup memakan biaya besar. Semoga biaya besar yang dikeluarkan benar adanya untuk merehab dan menjadikan Bale Agung sebuah gedung bersejarah yang bisa dikunjungi untuk mengingat saksi sejarah.

Anda tertarik tour di Jogja dan sekitarnya namun tidak ingin ribet? Kami menyediakan paket wisata Jogja / paket tour Jogja murah yang asyik dan bikin liburan ngga pakai ribet. Kami juga menyediakan rental mobil Jogja / sewa mobil Jogja yang bisa Anda gunakan untuk liburan atau juga kegiatan di Jogja. Selamat berlibur. 🙂

Bale Agung Kulon Progo Saksi Penyatuan Adikarto dan Kulon Progo, Tilik Kisahnya! Read More »

Candi Kadisoka Tugu Wisata

Hanya Kakikah Yang Tersisa di Candi Kadisoka? Simak Alasannya

www.tuguwisata.com – Tentang Candi Kadisoka. Rupanya memang benar. Jogja kalau digali mungkin isinya candi semua ya gaes. Kota Gudeg ini memang tidak hanya memiliki namun banyak sekali candi yang tersebar di kawasan Yogyakarta dan sekitarnya. Mengingat sejarah akan kerajaan Mataram Kuno yang pada zamannya banyak menganut agama Hindu dan Buddha. Tentu menjadi suatu hal yang tidak heran jika dikawasan Jogja dan sekitarnya penyebaran candi amat banyak.

Instagram: @yayan068

Selain ada Prambanan yang merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia dan candi Borobudur sebagai candi Buddha terbesar juga, adalah beberapa candi lain yang turut menjadi temapt peribadatan para masyarakat Jawa pada zamannya. Namun tidak semua candi yang ditemukan dalam keadaan utuh. Banyak candi-candi yang ada di Jogja misalnya mengalami banyak kerusakan dan tertimbun tanah. Penimbunan tanah ini juga ada kaitannya dengan meletusnya Gunung Merapi yang pernah terjadi secara besar-besaran dan menutup kawasan Jogja sekitarnya sehingga Kerajaan Mataram Kuno juga turut menghilang.

Candi Kadisoka Dapat Dikatakan Cukup Miris Karena Sudah Tidak Lengkap Lagi

Sebuah candi yang berada di Dusun Kadisoka, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta adalah salah satu candi yang keberadaannya ditemukan masih belum lengkap. Bernama candi Kadisoka, sebuah candi yang tepatnya tidak jauh dari candi Sambisari.

Candi Kadisoka Tugu Wisata
Instagram: @dtinta

Candi ini dipagar dan berbeda dari penjagaan candi lain yang ada di Kalasan seperti candi Sambisari. Sejarah candi Kadisoka ini ditemukan awalnya oleh penambang pasir pada tahun 1990 akhir. Kasusnya sama dengan candi Sambisari yang juga berada di bawah permukaan tanah. Candi Kadisoka ini mengalami kendala pemugaran karena masalah dana, oleh karena itu candi ini hanya sebatas dipagar dan dibangun bilik penjaga pada bulan Desember 2008.

Hingga kini bagian yang paling terlihat dari candi Kadisoka ini adalah bagian timur kaki candi. Mungkin awalnya pihak BP3 Yogyakarta mencoba menggali sisi timur candi untuk menemukan pintu masuk namun juga tidak ditemukan apapun. Luas kaki candi Kadisoka ini cukup kecil. Mungkin Candi Kadisoka ini memliki bentuk seperti candi Gebang.

Ada Dugaan Candi Kadisoka Ini Bekas Sapuan Lahar Dingin

Bagian kaki candi Kadisoka ini tertutup tanah sekitar satu meter. Menurut dugaan candi Kadisoka ini mengalami nasib akibat sapuan lahar dingin yang menutup semua bagian dan hilang terseret arus. Atau ada praduga lain yang memungkinkan batu-batu yang ada diambil oleh tangan tidak bertanggung jawab untuk bahan bangunan. Namun siapa tahu?

Candi Kadisoka Tugu Wisata
Instagram: @prasetiyohadisarono

Tidak ada arca maupun relief. Namun bagi kamu yang suka belajar sejarah dan ingin menilik Candi Kadisoka ini sangat boleh gaes! Bisa jadi membuat aura pemugaran segera dirampungkan dan menjadi wisata seajrah atau situs percandian yang bisa dilirik selain candi Sambisari yang ada didekatnya. Salam Dolaners

Anda tertarik tour di Jogja dan sekitarnya namun tidak ingin ribet? Kami menyediakan paket wisata Jogja / paket tour Jogja murah yang asyik dan bikin liburan ngga pakai ribet. Kami juga menyediakan rental mobil Jogja / sewa mobil Jogja yang bisa Anda gunakan untuk liburan atau juga kegiatan di Jogja. Sewa mobil di Jogja di Tugu Wisata mulai dari sewa Avanza Jogja hingga sewa Alphard Jogja. Selamat berlibur. 🙂

Hanya Kakikah Yang Tersisa di Candi Kadisoka? Simak Alasannya Read More »

Ada Akulturasi Kebudayaan Di Masjid Mataram Kotagede. Sudah Tahukah Kamu?

www.tuguwisata.com – Adalah sebuah masjid yang disebut sebagai masjid tertua yang ada di Yogyakarta, Masjid Mataram Kotagede Yogyakarta. Sebuah bangunan berupa masjid peninggalan kerajaan Mataram ini masih terlihat hingga saat ini sebagaimana fungsinya sebagai tempat ibadah.

Kotagede memang menjadi sebuah kawasan yang banyak memperlihatkan peninggalan bersejarah dan menyimpan informasi pada masa kerajaan Mataram. Satu diantaranya yakni Masjid Agung Kotagede. Tahun 1640, Sultan Agung bergotong royong bersama dengan masyarakat setempat yang umumnya beragama Hindu dan Buddha.

masjid mataram kotagede tugu wisata
Instagram: @fahmishiddiqi

Ada Pohon Beringin Tua Besar Yang Dianggap Sebagai Pohon Keramat

Memasuki kawasan halaman Masjid pengunjung akan mendapati sebuah beringin tua yang diperkirakan usianya sudah beratus tahun. Pohon beringin tersebut dianggap oleh masyarakat setempat sebagai pohon keramat yang diyakini membawa berkah untuk siapa saja yang ingin bertapa di bawah pohon tersebut. Disekitarnya terdapat parit yag mengelilingi Masjid. Parit tersebut dahuluya digunkana sebagai tempat berwudhu, namun saat ini sudah dialihfungsikan sebagai tambak.

Masjid Mataram Kotagede Yogyakarta ini mempunyai sebuah prasasti yang menyatakan pembangunan masjid yang dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertaman, masjid ini dibangun pad amasa Sultan Agung yang mana berhasil membuat inti masjid yang berukuran kecil seperti langgar. Tahapp keduanya, masjid ini dibangun oleh Raja Kasunanan Surakarta yakni Oleh Paku Buwono X pada tiangnya. Tiang masjid yang dibangun Sultan Agung merupakan tiang kayu, sementara itu tiang yang dibangun oleh Paku Buwono X berbahan besi.

masjid mataram kotagede tugu wisata
Instagram: @viaikasarii

Ada Akulturasi Budaya di Masjid Mataram Kotagede Ini

Masjid ini memiliki fungsi yang utuh hingga saat ini yakni tetap digunakan sebagai tempat beribadah umat Islam warga setempat. Bangunan tersebut mempuyai unsur toleran tinggi. Karena dahulu sebagian besar penduduknya masih memeluk agama Hindu dan Buddha yang senang hati turut membangun masjid tersebut. Ciri khas Hindu dan Buddha yang ada di masjid ini adalah dari tiang kayu yang dibangun masa pemerintahan Sultan Agung dan Gapura Masjid yang berbentuk Paduraksa.

Bangunan yang berbentuk limasan ini dapat dilihat dari atap yang berbentuk limas dna terbagi menjadi dua sisi yakni inti dan serambi. Di masjid ini terdapat sebuah bedug yang berumur cukup tua yang mana dahulunya merupakan hadiah dari Nyai Pringgit dan hingga kini masih dipakai sebagai tanda untuk sembahyang.

Dalam masjid adalah sebuah mimbar yang digunakan untuk berkhotbah. Mimbar tersebut dibuat dari kayu ukir yang juga meruppakan hadiah dari Sultan Palembang kepada Sultan Agung. Akan tetapi mimbar tersebut kini sduah tidak dipergunakan lagi.

Jika pengunjung ingin berjalan-jalan ke area halaman masjid makan akan dijumpai sebuah tembok yang berbeda antara kiri dan kanannnya. Tembok sebelah kiri tersusun dari batu bata merah yang ukurannya lebih besar dan warnanya merah tua juga terdapat sebuah batu seperti marmer yang permukaannya ditulis dengan aksara Jawa.

Adapun tembok sebelah kanan dari batu bata yang lebih kecil dan berwarna lebih muda juga polos. Rupanya tembok sebelah kiri dibangun oleh Sultan Agung dengan perekat air aren yang membantu perekatan lebih kuat. Sedangkan tembok sebelah kananya hasil renovasi Paku Buwono X.

masjid mataram kotagede tugu wisata
Dokumentasi Pribadi

Tiket Masuk Masjid Mataram Kotagede

Jika Anda ingin berkunjung ke Masjid Agung Mataram Kotagede ini bisa menuju ke Jalan Watu Gilang, Kotagede, Yogyakarta. Untuk memasuki kawasan masjid Agung Mataram Kotagede ini tidak dipungut biaya alias gratis. Pengunjung hanya perlu membayar parkir kendaraan sebesar Rp. 1.000 untuk parkir motor, dan Rp. 2.000 untuk parkir mobil. Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga sering digunakan untuk sesi pemotretan baik model amupun foto pre-wedding.

masjid mataram kotagede tugu wisata
Instagram: @bayulare

Demikian sejarah dan ulasan dari Masjid Agung Mataram Kotagede, dekat dari masjid Anda juga bisa berziarah ke Makam Raja Mataram yang lokasinya tidak jauh dari masjid. Selamat berkunjung. Ingin wisata religi ke masjid Mataram Kotagede ini? Kami menyediakan paket tour Jogja murah yang asyik dan bikin liburan ngga pakai ribet. Kami juga menyediakan rental mobil Jogja yang bisa Anda gunakan untuk liburan atau juga kegiatan di Jogja. Mulai dari sewa Avanza Jogja hingga sewa Alphard Jogja. Selamat berlibur. 🙂

 

Ada Akulturasi Kebudayaan Di Masjid Mataram Kotagede. Sudah Tahukah Kamu? Read More »

Datang Ke Jogja Wajib Deh Ke Tugu Jogja, Sebuah Landmark Jogja Lengkap Dengan Filosofinya

www.tuguwisata.com – Kalau kalian menjejaki wisata di Jogja pasti sudah tidak asing lagi dengan ikon-ikon yang ada di kota Istimewa ini bukan? Selain Prambanan, Malioboro, pasti kalian mengenal Tugu Jogja yang berdiri di perempatan itu kan?

Tugu Jogja memang menjadi landmark kota Jogja yang sangat terkenal. Monumen ini berada di perempatan Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan AM Sangaji, dan juga Jalan Diponegoro. Tugu Jogja ini telah berusia hampir 300 tahun lho. Tugu ini bukan sembarang tugu melainkan ada banyak rekaman sejarah dan makna di kota Yogyakarta.

Tugu Jogja Tugu Pal Putih Tugu Wisata
Instagram: @jogjaku

Kapan Berdirinya Tugu Jogja?

Tugu ini dibangun sekitar setahun setelah berdirinya Kraton Yogyakarta. Awal berdirinya Tugu ini menyatakan Manunggaling Kawul Gusti, semangat persatuan rakyat dan para penguasa untuk melawan penjajah pada masa itu.

Semangat persatuan tersebut disebut dengan golong gilig yang jelas tergambar di bangunan tugu. Tiang yang berbentuk silinder atau gilig, dan puncaknya yang berbentuk bulat atau golong. Oleh karena itu Tugu ini juga disebut sebagai Tugu Golong Gilig.

Tugu tersebut dibangun dengan pada awalnya dengan bentuk tiang silinder yang kemudian mengerucut ke atas. Bagian dasarnya berupa pagar yang melingkar. Sementara itu d bagian puncaknya berbentuk bulat. Dan untuk ketinggian bangunan Tugu itu sendiri awalnya hanya mencapai 25 meter.

Akan tetapi pada tanggal 10 Juni 1867 gempa yang menguncang kota Gudeg ini membuat bangunan Tugu tersebut runtuh. bisa diartika bahwa saat runtuh tugu tersebut masih dalam masa transisi sebelum makna persatuannya benar-benar tercermin.

Hingga pada tahun 1889, keadaannya berubah. Saat itu pemerintah Belanda membangun kembali dan merenovasi bangunan Tgu. Tugu yang dibuat berbentuk persegi dengan setiap sisinya dihias dengan semacam prasasti untuk menunjukkan siapa saja yang ikut andil dalam renovasi tersebut.

Bagian puncaknya sudah tidak lagi bulat melainkan kerucut yang runcing. Sementara itu ketinggiannya justru menjadi lebih rendah yakni sekitar 15 meter lebih rendah dari bangunan sebelumnya. Dari hasil renovasi tersebut akhirnya tugu tersebut dinamakan De Witt Paal atau Tugu Pal Putih.

tugu jogja tugu pal pputih tugu wisata
Instagram; @jogjaku

Ada Kisah Balik Yang Perlu Kamu Tahu Tentang Tugu Jogja

Perombakan bangunan pada saat itu adalah taktik dari Belanda untuk mengikis persatuan antara rakyat dan raja. Akan tetapi semenjak melihat perjuangan rakyat dan raja yang berlangsung sesudah renovasi tersebut, akhirnya upaya Belanda gagal.

Jika Anda ingin berkunjung ke Tugu Yogyakarta sembari menilik filosofisnya adalah bangku yang berada di pojok jalan Mangkubumi. Kawasan Tugu ini juga menjadi kawasan wisata malam gratis bagi para pengunjung.

Menilik Tugu Jogja juga bisa lengkap dengan menyantap angkringan KR yang lokasinya tidak jauh dari kawasan Tugu Pal Putih. Selain angkringan pengunjung juga bisa menikmati Kopi Joss yang menjadi minuman kopi dari arang panas.

Selain sebagai wisata malam, banyak juga yang berfoto dengan background Tugu tersebut. Ada juga yang mengabadikannya sebagai foto Pre-Wedding dengan konsep Kejawen yakni menggunakan lurik serta becak yang menjadi kendaraan tradisional yang masih ada hingga saat ini di kota Jogja. Dari kota Istimewa yang penuh kenangan ini, sudahkah ada keinginan untuk menilik (kembali) kota ini? Anda tertarik wisata di Jogja dan sekitarnya namun tidak ingin ribet? Kami menyediakan paket tour Jogja murah yang asyik dan bikin liburan ngga pakai ribet. Kami juga menyediakan rental mobil Jogja yang bisa Anda gunakan untuk liburan atau juga kegiatan di Jogja. Mulai dari sewa Avanza Jogja hingga sewa Alphard Jogja. Selamat berlibur. 🙂

 

Datang Ke Jogja Wajib Deh Ke Tugu Jogja, Sebuah Landmark Jogja Lengkap Dengan Filosofinya Read More »

TAHUKAH ANDA CANDI MERAK INI ADA DI KLATEN JAWA TENGAH?

www.tuguwisata.com – Candi Merak yang merupakan candi di kawasan dusun Candi Merak, Desa Karangnongko, kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten ini menurut sejarah telah ditemukan sekitar tahun 1925. Asal muasal dari penamaan candi Merak ini adalah di lokasi ini dahulu terdapat sarang burung merak. Dan sebelumnya di lahan tersebut adalah lahan berupa tanah kosong yang terdapat pohon besar dengan nama Pohon Joho. Candi Merak yang terkubur hanyalah terlihat beberapa baru dan juga arca.

Candi Merak ini merupakan salah satu candi peninggalan Hindhu dari kerajaan Mataram Kuno dan diperkirakan sama usianya dengan candi Karangnongko yang lokasinya tidak jauh dari kawasan candi Merak ini.

Terbentuk dari sebuah candi induk dan tiga buah candi perwara. Saat dipugar candi indur sudah berbadan setengah adapun atapnya masih berupa rekonstruksi. Ketiga perwaranya mendampingi candi induk. Di bilik candi induk terdapat sebuah Yoni dan juga Arca Ganesha yang juga terdapat arca Durga yang berada di relung candi. Adapun sebuah hiasan makara pada tangga yang baik dan relief yang berada di bagian samping candi.

Candi Merak Klaten Tugu Wisata
Instagram: @juristhegreat

Candi Merak Belum Begitu Familiar

Keberadaan candi Merak memang tidak begitu familiar dibanding dengan candi lainnya seperti Candi Plaosan, Candi Prambanan dan beberapa candi lain yang ada di Klaten. Candi yang berhasil dipugar ini berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 8,38 m x 8, 38 m dan tingginya mencapai 12 meter.

Candi Hindu ini dibuat pada masa Mataram Kuno Wangsa Syailendra. Kondisinya memang indah pasca pemugaran yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah dengan kronologi pemugaran dimulai pada 2007. Pada akhirnya selesai pada tahun 2010 kemudian berakhir di atapnya pada tahun 2011.

Arsitektur yang ada pada candi ini memang tidak kalah menarik dari candi lainnya. Konon candi ini sama juga usianya dengan candi Bima yang ada di Dieng. Adanya media social tentu banyak diharapkan oleh pihak pengelola agar keelokan candi Merak ini bisa dilihat oleh banyak pengunjung.

Dekat dengan Candi Karangnongko

Jika Anda sejarawan atau wisatawan yang peduli akan sejarah pasti tidak ragu lagi untuk mengunjungi Candi Merak ini. Di lokasi yang tidak jauh ada candi Karangnongko yang juga merupakan situs peniggalan kerajaan mataram kuno di daerah Klaten Jawa Tengah. Bagaimana? Tertarik kan? 😀

Nah kalau Anda ingin berkunjung ke candi-candi indah di Jogja bisa hubungi kami. Kami menyediakan paket wisata Jogja yang asyik dan bikin liburan ngga pakai ribet. Kami juga menyediakan sewa mobil di Jogja yang bisa Anda gunakan untuk liburan atau juga kegiatan di Jogja. Mulai dari sewa Avanza Jogja hingga sewa Alphard Jogja. Selamat berlibur. 🙂

TAHUKAH ANDA CANDI MERAK INI ADA DI KLATEN JAWA TENGAH? Read More »

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× 08112635846